Author : reezKyu
Title : Paradise
Main Casts : Lee Taemin, Kim Hye Rin (Original Character)
Other Cast : Cho Kyuhyun
Genre : AU [Alternate Universe] *author bingung ngasih genre*
Rating : PG-15
Length : oneshoot
Disclaimer : Cho Kyuhyun dan Lee Taemin milik keluarga masing-masing dan SM entertainment. Karakter Kim Hye Rin dan alur cerita FF ini murni buatan author.
a.n : Annyeong.. FF geje ku yang kesekian kalinya. Aku sekarang pake Taemin Shinee buat jadi main castnya, gantiin Kyuhyun oppa ku tersayang. Yah! Biar readers gak bosen. Tapi, kalau karakter Kim Hye Rin, itu sudah paten jadi main cast ceweknya, dan gak bisa di ubah2 lagi. Yaudah, kapan2 si Hye Rin tak ganti sama yang lain. Tapi, lain kali aja yah !
Selamat membaca!! Jangan lupa comment yah!!
"Kyu, aku sendirian. Aku ingin kau disini, disampingku. Sekarang juga. I’m feeling lonely." Tak terasa air mataku satu per satu mulai menetes. Semenjak kecelakaan 2 bulan yang lalu yang telah merenggut nyawa satu-satunya orang yang paling kucintai di dunia ini, aku resmi menjadi gadis yang hidup sebatang kara.
Tidak peduli dengan orang-orang yang lalu lalang sambil melihatiku dengan tatapan aneh, aku masih saja menangis di pinggir jalan raya menangisi kesendirianku. Hampir setiap pulang sekolah aku selalu melakukan hal ini. Meskipun begitu, rasa sedihku tidak pernah sedikitpun berkurang.
CYIIIITTT!!
Tiba-tiba seseorang mengerem motornya dengan keras tepat didepanku. Aku tidak dapat mengenalinya karena wajahnya yang tertutupi oleh helm. Yang pasti dia adalah seorang namja.
Bruk! Namja itu melemparkan helm padaku.
“Naiklah!” Perintahnya.
“Hah?!”
Namja itu menarikku ke atas motornya. Setelah aku memakai helm pemberiannya, ia langsung memacu motornya dengan cepat. Aku melingkarkan tanganku ke pinggangnya untuk berpegangan. Dia benar-benar mengendarai motornya dengan begitu kencang.
Namja ini membawaku ke tempat yang belum pernah ku datangi sebelumnya. Dia menghentikan motornya di sebuah daerah perkemahan. Namun, karena sekarang weekday, tempat ini sedang sepi. Hanya ada beberapa orang disana. Mungkin petugas atau penjaganya.
“Turun!”
Aku menurutinya dan segera turun dari dari motornya. Namja itu mengikutiku turun. Saat kubuka helm yang menutupi wajahku, angin sepoi-sepoi segera menerpa wajahku yang masih basah karena air mata. Rambutku yang tergerai tertiup angin dan berkibar mengikuti arah angin.
“Hai!” Suara seorang namja terdengar jelas dibelakangku.
Dengan ragu-ragu, aku membalikkan badanku dan kudapati sesosok namja yang begitu mempesona sedang tersenyum ke arahku. Namja itu begitu tampan. Matanya sangat indah dengan bola matanya yang berwarna cokelat cerah. Wajahnya lumayan bersih untuk ukuran pria. Rambutnya sedikit acak-acakan karena helm yan baru saja dibukanya. Namun, tidak sedikitpun mengurangi kesempurnaan parasnya. Tingginya sekitar 175 cm. Umurnya mungkin setahun lebih tua dariku. Namun, wajahnya terlihat masih sangat muda.
"Mianhae." Kata namja itu memulai pembicaraan, "Habisnya aku gak tega melihatmu menangis di pinggir jalan kayak tadi. Jadi, aku bawa kamu kesini, deh. Hehe…" Giginya yang putih dan rapi terlihat begitu indah saat ia tertawa.
"Aku Taemin. Kau ?" Ia mengulurkan tangan padaku.
Aku menjabat tangannya,"Hye Rin."
Namja yang bernama Taemin itu tersenyum lagi.
“Kenapa kau tersenyum?” Tanyaku bingung.
“Nama yang bagus.” Senyuman manisnya masih belum luntur. Aku menundukkan kepalaku agar tidak semakin terpanah melihatnya.
“Ayo!” Taemin menarikku menuju daerah perkemahan.
Saat tiba di depan pos penjaga, Taemin menyuruhku untuk menunggunya di depan sementara ia masuk ke dalam pos. Tidak lama kemudian, ia keluar sambil masih tersenyum, “Kata petugas, kita tidak apa-apa masuk ke dalam. Tapi, kita harus kembali sebelum matahari terbenam. Yuk ! “ Dia kembali menarikku untuk memasuki daerah perkemahan yang berupa hutan yang cukup lebat.
“Kita mau kemana? “ Aku mulai khawatir saat kami makin masuk ke dalam hutan yang rimbun dan gelap.
“Jangan khawatir!” Taemin mempererat pegangannya pada tanganku dan semakin mempercepat langkah kakinya. Karena langkah kakinya yang panjang, aku harus berlari untuk mengikutinya.
Setelah lama menyusuri hutan yang rimbun dan gelap, kulihat setitik cahaya di ujung jalan. Taemin makin mempercepat langkahnya. Namun, 10 meter sebelum kami sampai di cahaya itu, Taemin tiba-tiba berhenti dan membuatku menabraknya.
“Mian. “ Kataku segera.
Taemin membalikkan tubuhnya menghadapku. Lagi-lagi ia tersenyum padaku. Dan lagi-lagi aku menundukkan kepalaku. Tiba-tiba, ia berjalan ke belakangku dan menutup kedua mataku dengan telapak tangannya.
“Ada apa ini?”
“Sudahlah, kau menurut saja! Jangan menginti, yah ! Ayo, sekarang jalan ! “
Aku menurutinya dan mulai berjalan dengan hati-hati. Setelah berjalan 15 langkah, Taemin menyuruhku berhenti. Perlahan-lahan ia membuka telapak tangannya dari mataku. Namun, aku masih menutup mataku karena takut dengan apa yang akan kulihat nanti.
“Welcome to the paradise!” Bisik Taemin di telingaku.
Perlahan mulai kubuka mataku.
“Paradise…” Ucapku lirih saat kulihat apa yang ada dihadapanku. Benar-benar paradise. Bunga-bunga saling bergerumbul diantara padang rumput hijau yang masih basah sisa embun pagi. Hawanya sejuk dan angin bertiup dengan sangat sopan. Kupu-kupu seling berebutan untuk mendapatkan perhatianku. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang tercantik dengan menari seindah mungkin di sekitarku.
Karena terpukau dengan paradise mini ini, tanpa kusadari Taemin sudah tidak ada di sampingku. Ia sudah berlari-lari ke tengah padang rumput. Sesekali ia melompat-lompat atau berputar-putar sambil tertawa. Aku ikut tertawa melihat kelakuannya yang seperti anak kecil itu.
“Hye Rin! Kesini!!” Teriak Taemin antusias sambil melambaikan tangannya.
Kurasakan hembusan angin mendorongku untuk berjalan ke tempat Taemin. Ia kembali tersenyum saat aku sampai di depannya.
“Benar-benar paradise, bukan?”
Aku mengangguk dengan mantap.
Tiba-tiba, Taemin menjatuhkan tubuhnya ke atas rumput tebal. Aku duduk disebelahnya. Taemin menerawang ke atas langit dan perlahan-lahan menutup matanya. Senyumannya masih melekat dibibirnya. Ekspresi wajahnya terlihat begitu bahagia. Seperti anak kecil yang baru saja dibelikan balon oleh ibunya. Aku yang sedari tadi melihatnya jadi ikut bahagia. Kesedihanku lama-kelamaan mulai berkurang.
“Kenapa dari tadi kau melihatku?” Tanya Taemin tiba-tiba.
‘Kenapa ia bisa tahu? Padahal matanya, kan, tertutup.’ Pikirku.
“Mataku tertutup, tapi hatiku tidak. aku bisa merasakannya.” Kata Taemin seolah menjawab pikiranku. Mungkin ia berbakat dalam membaca pikiran.
Tiba-tiba, Taemin duduk di sebelahku, “Apa kau masih sedih?”
“Mana mungkin aku bisa sedih di paradise yang sangat indah seperti ini? “ Aku kembali melihat pemandangan paradise yang begitu memukau. Tanpa kusadari, senyumanku mulai merekah. Ku dengar Taemin tertawa kecil.
“Apanya yang lucu?” Tanyaku curiga.
“Ya.” Taemin mendekatkan wajahnya ke wajahku, “Kau yang lucu.”
Aku segera memalingkan wajahku, “Kau pikir aku badut?”
Taemin menarik wajahnya kembali dan berdiri. Tiba-tiba angin kembali berhembus dengan kencang. Taemin segera merentangkan tangannya untuk menikmati hembusan angin. Lagi-lagi aku terpukau melihat Taemin dan tanpa sadar rambutku sudah berantakan karena tertiup angin.
Angin telah meninggalkan kami. Tiba-tiba, Taemin melihat ke arahku. Saat mata kami bertemu, entah kenapa aku tidak memalingkan wajahku. Taemin mulai mendekatkan wajahnya lagi ke wajahku. Dan aku masih tidak memalingkan wajahku. Saat wajah kami makin dekat..
Fiuh!
Taemin meniup rambutku, “Ada daun kering di rambutmu.”
“Apa?!”
Taemin menarik wajahnya kembali dan mengulurkan tangannya padaku, “Ayo kita pulang! Hari sudah mulai gelap.”
Aku menarik tangannya agar bisa berdiri.
“Taemin.”
“Ne?”
“Gomawo.”
“Buat?”
“Semuanya.”
Kami sama-sama terdiam sejenak. Taemin kembali tersenyum. Lalu, dia mengacak-acak rambutku, “Ayo pulang!” Ia mulai melangkahkan kakinya yang panjang dan aku mengikutinya dari belakang.
Taemin, entah siapa dan dari mana asalnya, dia sudah menghadirkan kebahagiaan yang selama 2 bulan ini tidak pernah lagi kurasakan. Tapi, Taemin tetaplah Taemin. Selamanya tidak bisa berubah menjadi Kyu. Tapi, apa Taemin bisa selalu menghadirkan kebahagiaan untukku seperti yang telah Kyu lakukan?
The End
0 komentar:
Posting Komentar