Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Lebih Dari yang Terindah


Polesan halus kuas ajaibNya
Tak henti gambarkan setiap lekukan indah wajahnya
Bibir manis membentuk kurva
Mata indah nan menggoda
Telinga besar yang mampu mendengar suara sehalus beledu
Sungguh mahakarya Tuhan yang luar biasa
Tak satupun makhluk bisa menandinginya

Lebih indah dari sunrise gunung bromo
Lebih indah dari sunset pantai Kuta

Sungguh lemah manusia biasa
Hingga tak mampu membuat kata-kata
Yang sanggup melukiskan keindahannya

Suatu kata diatas kata indah
Suatu kata diatas kata luar biasa
Suatu kata diatas kata menakjubkan

Bukan gadis cantik seperti Luna Maya
Yang pantas bersamanya
Bukan pula gadis seksi seperti Aura Kasih
Yang layak disampingnya
Hanya gadis dengan kesucian hatinya lah
Yang pantas bersanding dengannya



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berhenti Mnecintaiku


Tatapan matamu setajam pisau
Yang seakan ingin mengoyak hatiku dalam sekejap mata
Sikapmu sedingin bongkahan batu es
Yang seakan ingin membekukan hangatnya cintaku
Raut wajahmu sekonyol Mr. Bean
Yang seakan ingin menertawakan kesungguhan hatiku

Kau percepat langkah kakiku
Saat lewat di depanku
Kau pasang lirikan sinis
Saat kupandang dirimu sendu
Dan aku bisa melihat jauh ke dalam matamu
Arti sesungguhnya dari lirikan itu

Dua kata yang ingin kau ucapkan
Dua kata yang ingin kau teriakkan

Berhenti mencintaiku


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hadiah Untuk Kawan


Tak terhitung lagi
Banyaknya kata ‘ha’ yang kukeluarkan
saat tertawa bersamamu
Tak terhitung lagi
Banyaknya tisu yang kau berikan
untuk mengusap bulir-bulir peluhku
Tak terhitung lagi
Berapa kali pundakmu hadir
saat ku terpuruk di hari kelamku
Tak terhitung lagi
Jumlah lelucon yang kau lontarkan
saat ku jatuh ke jurang kesedihan

Beribu-ribu kebahagiaan yang telah kau berikan padaku
Berjuta-juta keceriaan yang telah kau hadiahkan untukku
Bermilyar-milyar waktu rela kau buang sia-sia untuk menemaniku

Andaikan aku sanggup membayar semua kebahagiaan itu
Andaikan aku bisa mengganti semua keceriaan itu
Andaikan aku mampu mengembalikan semua waktu berhargamu itu

Namun apalah daya tangan tak sampai
Ku hanya makhluk yang tidak bermateri
Yang bisa kuberi hanya barang murah dari lubuk hati
Yang takkan kuberikan pada sembarang orang

Yakni Cinta dan Kesetiaan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku Bukan Juliet


Aku selalu merasa tak layak untukmu
Kau terlalu indah untuk kumiliki
Terlalu sempurna untuk makhluk hina sepertiku

Aku hanyalah rakyat jelata yang rendah
Sementara kau ,
Pangeran tampan pujaan rakyatnya
Aku hanyalah pengamen ulung
Sementara kau,
Vokalis band idaman ribuan wanita

Cerita cintaku tak seindah Cinderella
Pangeran tampan takkan pernah menjemputku diakhir cerita

Kau,
Romeo yang membawa sejuta cinta
Aku,
Bukan dan takkan pernah menjadi Julietmu


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Fighter Girl

Author : reezKyu
Title : My Fighter Girl
Main Casts : Cho Kyuhyun, Kim Hye Rin (Original Character)
Other Casts : Super Junior, SNSD, Goo Hye Mi (bingung juga kenapa ngikutin Hye Mi jadi pemain)
Genre : Romance, AU [Alternate Universe]
Rating : PG-15
Length : chapter
Disclaimer : Para pemain dalam FF ini milik keluarga masing2. Dan author hanya berharap untuk memiliki salah satunya –maksudnya Kyuhyun- walaupun hal tersebut sulit dikabulkan. Ide cerita asli punya author.
a.n : Annyeong.. hehe.. aku bikin FF yang ber-chapter. Hah!! Sebenarnya males banget bikin FF yang puanjang, tapi biar para readers gak bosen karena FF ku oneshoot mulu, yah bikin ini deh. Tapi, masalah kelanjutan FF ini masih kupertanyakan. Kalau banyak yang pengen dilanjutin, insya Alloh kulanjutin.

Author’s POV
Pasar tradisional Jakarta masih sangat ramai. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Namun, keadaan pasar masih ramai dengan pembeli dan penjual yang saling tawar-menawar. Jalan-jalan yang sempit pasar dilalui seorang pemuda tampan yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di pasar tradisional. Walaupun pertama kalinya pergi ke pasar tradisional, namun ia tidak merasa jijik atau risih dengan keadaan pasar yang sempit dan ramai. Bahkan, untuk seorang pemula,ia sudah mahir dalam menawar.
ayolah ajusshi, saya kan udah beli banyak. Masa nggak dikasih diskon?” rayu Kyu pada penjual sayuran.
ini sudah saya turunkan harganya karena sudah siang. Kalau saya diskon lagi, saya bisa rugi.” Kata penjual sayuran itu.
ya sudah ahjusshi. Kalau ahjusshi tidak mau memberi saya diskon, saya cari ke tempat lain saja.” Kyu hendak meninggalkan lapak sayur ahjusshi tersebut.
oke oke. Saya kasih Rp 10.000 untuk kamu. Itung-itung saya beramal.” Akhirnya ahjusshi itu menyerah.
benarkah? Kamsahamnida ahjussi.” Kyu tersenyum penuh kemenangan.
Saat Kyu mengeluarkan dompetnya, tiba-tiba ada seseorang yang mengambil dompet tersebut dengan cepat.
COPEEETTT ! ! !
Copet tersebut berlari dengan lincah. Ia meliuk-liuk melintasi jalan pasar yang sempit dan berkelok-kelok. Kyu mengejar copet tersebut sekuat tenaga. Namun, karena jalan pasar yang padat dengan pembeli yang mondar-mandir, Kyu tertinggal jauh di belakang copet tersebut. Saat mulai putus asa untuk mendapatkan dompetnya kembali, tiba-tiba ada seseorang dari belakangnya yang ikut berlari mengejar copet tersebut. Ia berlari dengan cepat dan lincah. Saking cepat dan lincahnya, Kyu sampai kehilangan jejaknya dan copet tersebut. Tiba-tiba, dari kejauhan ia melihat ada kerumunan orang. Lalu, Kyu menghampiri kerumunan itu. Ia sangat terkejut saat melihat apa yang terjadi di tengah kerumunan. Sang pencopet sedang terduduk sambil memegangi bibirnya yang sedang berdarah. Sedangkan di depannya tengah berdiri seseorang yang tadi mengejar copet tersebut sambil membawa dompet Kyu di tangannya.
“ apa kau tidak bias melakukan sesuatu selain mencopet? Kau tahu ? mencopet adalah perbuatan bodoh yang hanya dilakukan orang bodoh. ‘’  ucap orang tersebut dengan senyum mengejek. 
Kyu benar-benar terkejut. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Orang itu benar-benar luar biasa. Yang membuat dirinya lebih terkejut adalah oarang itu adalah seorang wanita.
cepat bawa orang bodoh ini ke kantor polisi !” perintah wanita itu pada kerumunan orang yang melihatinya.
Lalu, beberapa pria segera memegangi pencopet tersebut dan membawanya pergi. Kyu masih terdiam saat kerumunan mulai bubar. Tiba-tiba wanita itu menghampiri Kyu yang masih terdiam dan menyerahkan dompetnya.
Lain kali hati-hati. Dunia nggak seaman yang kau kira.” Ucap wanita itu dan segera pergi saat menerima dompetnya kembali.
Tunggu!” kyu yang sudah mulai sadar dari keterkejutannya berlari menghampiri wanita itu.
Wanita itu menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.
Ini.” Kyu menyodorkan 2 lembar uang seratus ribuan pada wanita itu.
apa ini?” tanya wanita itu dengan muka bingung.
ini untuk membayar pertolonganmu tadi.”
Wanita tersebut tidak mengambil uang tersebut. Ia malah memandangi Kyu dengan seksama. Lalu, dengan tiba-tiba senyuman mengejeknya tadi kembali merekah,” Aku bukan pahlawan bayaran. Ucapan terima kasih darimu sudah cukup bagiku.” Wanita tersebut kembali melangkahkan kakinya dengan cepat.
Kyu masih mencoba untuk mencerna kata-kata wanita itu,”pahlawan bayaran? Tapi bukankah semua orang pengen dapet uang?” Kyu mulai menyadari kalau wanita itu sudah menghilang di keramaian pasar, “eh, Gomawo” Teriak Kyu. Entah wanita itu mendengarnya atau tidak.
Kyu memandang ke arah wanita tadi menghilang.
kyu..” Siwon, hyung Kyu, menepuk pundak Kyu,”apa kau sudah selesai berbelanja?”
Kyu mengabaikan Siwon. Ia masih memandang ke arah wanita tadi menghilang.
KYU!!!” Siwon berteriak setelah menyadari Kyu tidak memperhatikannya.
Kyu mengalihkan pandangan pada hyungnya dengan tatapan datar, “ini.” Kyu menyerahkan dompetnya pada Siwon. Siwon menerimanya dengan bingung.
kau lanjutkan belanjanya. Aku mau kembali ke mobil.” Kyu meninggalkan Siwon yang masih bingung.

Kyu’s POV
Sesampainya di rumah aku buru-buru masuk ke rumah untuk menemui noonaku, Yuri.
Hey, kyu. Bantu aku membawa belanjaan ini!!” siwon hyung berteriak dari dalam mobil. Aku tidak memperdulikannya dan terus berlari ke dalam rumah.
Noona!!!” Teriakku.
aku ada di dapur.”
Aku segera berlari ke arah dapur mencari Yuri. Ia sedang sibuk mempersiapkan alat-alat masak.
Noona, aku mau menceritakan sesuatu padamu.”
Memangnya kau mau bercerita tentang apa? Sepertinya serius sekali." Jawab noona sambil masih sibuk mempersiapkan alat masak. 
"begini, tadi di pasar…. "
"Kau keterlaluan, Kyu. Tadi sudah aku yang berbelanja. Sekarang aku juga yang membawa belanjaan sebanyak ini. Apa aku juga yang harus memasak ? " Keluh Siwon hyung saat masuk ke rumah dengan membawa banyak belanjaan di kedua tangannya.
Aku segera barlari menuju Siwon hyung dan mengambil belanjaan dari tangannya, "mianhae hyung. Tapi, hyung tenang saja. Biar aku dan Yuri noona saja yang memasak."
benarkah?” Siwon hyung melemaskan kedua tangannya yang pegal, “baiklah. Aku akan tunggu di kamar. Masak yang enak, yah, Kyu.” Siwon hyung mengelus-elus kepalaku. Memangnya dia pikir aku umur berapa? Berani-beraninya dia mengelus-elus kepalaku. Namun, agar dia cepat pergi, aku tersenyum manis padanya.
Jurus senyuman manisku berhasil. Siwon hyung segera pergi ke kamarnya di lantai atas.
Aku buru-buru meletakkan barang belanjaan ke atas meja dapur. Ternyata belanjaannya benar-benar berat. Pantas saja Siwon hyung yang mempunyai badan kekar mengeluh keberatan.
aku tidak yakin kau mau membantuku memasak.” Kata Yuri noona sambil mengeluarkan bahan-bahan memasak yang kubeli tadi dari kantong plastik. Yang dibeli Siwon hyung lebih tepatnya.
Aku membantu noona mengeluarkan bahan masakan,”Apa maksudmu, noona? Aku benar-benar ingin membantumu memasak.”
Noona sedang memotong-motong bawang-bawangan. Bawang itu benar-benar kejam sampai membuatku menangis. Sebenarnya, sih, aku menangis karena aroma bawang itu yang sangat menyengat.
Noona, aku belum cerita sedikitpun tapi kau sudah membuatku menangis.” Keluhku sambil mengucek-ucek mataku yang perih.
Bawang itu tidak hanya berhasil membuatku menangis. Namun juga Yuri noona,” Cepat cerita dan jangan ganggu aku !” Yuri noona memang tidak suka kalau ada yang mengganggunya saat memasak.
Oke. Aku akan cerita. Begini noona, tadi saat di pasar dompetku dicopet orang. Aku sudah mencoba mengerjar pencopet itu. Tapi, pencopet itu berlari dengan sengat cepat dan lincah. Mungkin ia mantan pelari yang sudah pensiun.” Aku berhenti sebentar untuk melihat reaksi Yuri noona terhadap leluconku tadi. Tapi, ia masih asyik dengan acara memotong bawangnya. Lalu, aku memutuskan untuk melanjutkan ceritaku,”Tapi, tiba-tiba ada seseorang yang membantuku mengejar pencopet itu. Ia tidak kalah cepat dan lincah dari pencopet itu. Dan ia berhasil menangkap pencopet itu. Tapi, ada yang membuatku sangat terkejut, noona.”
Aku terdiam. Menyadari aku tengah terdiam, Yuri noona berhenti memotong bawang dan memandang ke arahku.
Apa yang membuatmu terkejut?”
Dia seorang wanita.”
Mendengar jawabanku, Yuri noona kembali memotong bawang. Sepertinya ia kecewa dengan jawabanku.
Waeyo?” tanyaku bingung.
Banyak wanita hebat seperti itu di dunia ini. Jadi kau jangan terkejut!”
Tapi noona, saat aku memberikan beberapa lembar uang padanya, ia tidak mau menerimanya.”
Yuri noona berhenti memotong bawang. Lalu, ia mendekatiku dengan ekspresi bingung,” Untuk apa kau memberinya uang?”
Sebagai balasan karena dia telah menolongku.” Jawabku dengan tampang polos.
Babo.” Yuri noona memukul kepalaku.
Aduh!! Apa-apaan kau noona?” aku memegangi kepalaku yang benjol.
Kau kira dia wanita bayaran. Di dunia ini tidak melulu soal uang. Itu sama saja kau sudah merendahkan harga dirinya.”
Jadi, itu alasan kenapa dia bilang dia bukan pahlawan bayaran?” Yuri noona menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali ke acara memasaknya. Sekarang ia beralih memotong sayuran.
tapi, noona, bukan itu saja. Mata wanita itu benar-benar membuatku bingung.”
Mwo?”
Matanya tajam. Tapi, jauh di dalam matanya, sepertinya ada kesedihan atau masalah yang ia coba untuk ia tutupi.”
Yuri noona tersenyum,” Jadi ceritanya kau jatuh cinta pada pahlawanmu itu pada pandangan yang pertama? Lagi pula, sejak kapan kau bisa membaca mata seseorang?”
Aku merebahkan tubuhku ke atas sofá ruang tengah yang dekat dengan dapur, “Entahlah, noona. Aku bingung. Aku ingin sekali bertemu dengannya sekali lagi.”
kalau begitu, besok pergilah berbelanja ke pasar lagi agar kau bisa bertemu dengannya lagi.”
kau mau memanfaatkanku, yah, noona. Tapi, baiklah. Akan kulakukan.”
Yuri noona tersenyum di dapur. Tapi, aku bingung. Apa yang akan kulakukan kalau seandainya kau besok bertemu dengannya? Ah, entahlah. Yang penting aku besok bisa bertemu dulu dengannya.


Keesokan harinya di pasar
sebelum mencari wanita itu, sebaiknya aku berbelanja dulu. Siapa tahu, saat aku berbelanja aku tidak sengaja bertemu dengannya.” Kataku dalam hati
Kali ini daftar belanjaan yang diberikan oleh Yuri noona tidak sebanyak kemarin. Mungkin ia ingin memberiku banyak waktu untuk mencari wanita itu. Yuri benar-benar noona paling baik sedunia. Begitu pula dengan Siwon hyung. Ia tidak curiga saat aku pergi belanja sendirian dengan senang hati. Ia malah senang sekali karena ia tidak perlu panas-panasan ke pasar. Maklumlah, hyungku yang satu itu takut sekali kulitnya menghitam.
Setelah sejam berbelanja, sudah hampir semua daftar yang harus kubeli sudah ada di tanganku. Namun, aku masih tidak bertemu dengan dirinya. Wanita bukan pahlawan bayaran. Aku harus menggaris bawahi tiga kata terakhir itu.
Aku tidak ingin pulang dengan sia-sia. Jadi kuputuskan untuk bertanya pada ahjussi penjual sayuran kemarin. Kebetulan aku mau membeli beberapa ikat sawi putih.
Ahjussi, bisakah kau…”
Aniyo. Aku tidak mau memberikanmu diskon lagi. Kalau kau masih mau minta diskon juga, silahkan pergi ke toko lain.” Celoteh ahjussi dengan wajah masam.
Ahjussi ini, dengarkan aku dulu. Aku tidak akan meminta diskon. Bahkan, aku akan membayar dua kali lipat. Asalkan, ahjussi mau memberikanku informasi.”
Wajah ahjussi berubah menjadi berbinar-binar,”Benarkah? Kau akan membayar dua kali lipat? Memangnya kau mau info apa dariku?”
Aku mendekatkan wajahku ke ahjussi,”Apa ahjussi kenal dengan wanita yang menolongku kemarin?” Bisikku.
OH!” seru ahjussi dengan keras. Orang di sekitar kami seketika menoleh kearah kami.
Sssstt.. jangan keras-keras! Aku tidak mau ada yang tahu tentang ini. Jadi, apa ahjussi punya info untukku?” Kataku masih dengan berbisik.
Ahjussi mendekatkan wajahnya kearahku dan memasang wajah serius,”Aniyo.”
Ahhhhh..”Aku menarik wajahku kembali. Aku benar-benar kecewa. Aku benar-benar akan pulang dengan tangan hampa.
Yang ku tahu namanya Hye Rin. Dia kuli angkut disini.”
Mwo? Kuli angkut?” aku kembali mendekatkan wajahku.
"Jangan mendekatkan wajahmu seperti itu. Aku jadi risih."
Aku kembali ke posisi semula, "Dia seorang kuli angkut ? lalu, dimana dia sekarang ? "
"Kalau hari Sabtu dan Minggu, ia tidak sini. Entahlah kemana dia.”
Ternyata dia tidak ada. Tapi, setidaknya aku punya sedikit info tentang dia. Namanya, Hye Rin. Nama yang bagus” batinku dalam hati. Kurasakan bibirku mulai melengkung.
jangan senyum-senyum saja! Benarkah kau akan membayar dua kali lipat?” seru ahjussi membuyarkan lamunanku.
Siapa yang bilang? Ini.” Aku menyerahkan beberapa lembar uang dan segera pergi setelah mengambil sekantung sawi.
Dasar anak muda pembohong! Aku tidak akan menerimamu kalau kau kesini lagi.” Teriak ahjussi dari belakang. Aku membalikkan badan dan memasang senyum evil-ku. Kulihat ahjussi mangambil uang yang kuberikan dan ia mulai tersenyum lebar setelah mengetahui jumlahnya.
Anak muda!! Gomawo!! Datang lagi, yah!” ahjussi berteriak sambil melambai-lambaikan uang yang kuberikan.
Aku membungkukkan badanku dan melambaikan tangan. Senyum evil-ku berubah menjadi senyum penuh rasa terima kasih,”aku yang lebih berterima kasih padamu, ahjussi. Kamsahamnida.”


Sesampainya di rumah, aku langsung meletakkan belanjaan di dapur. Tapi, aku tidak melihat Yuri noona disana. Saat hendak kembali ke kamarku, Yuri noona tiba-tiba muncul dari lantai atas sambil menelepon seseorang.
Ne, aku tunggu yah” Yuri noona menutup teleponnya, “Kyu? Kapan kau pulang?”
Baru saja. Memangnya siapa yang meu datang kesini, noona ? "
"Oh. Temenku, Hye Mi. Dia akan kesini bersama adiknya, Yoona. Yoona cantik loh, Kyu."
"Oh.. "Jawabku tak acuh sambil berjalan menuju kamarku.
Ting Tong
Bel rumahku berbunyi.
Itu pasti mereka. Tolong bukakan pintunya, Kyu!” kata Yuri noona dengan antusias.
Aku berjalan dengan lesu. Aku punya firasat buruk. Pasti Yuri noona merencanakan sesuatu. Kalau tidak ada apa-apa, kenapa dia antusias sekali waktu mereka datang.
Annyeong.” Sapa mereka berdua saat pintu terbuka. Aku tersenyum kecut.
Silahkan masuk. Yuri noona sudah menunggu kalian.” Aku menutup pintu setelah mereka berdua sudah masuk dan segera berjalan ke kamar.
Kyu!” panggil Yuri noona. Aku segera menghentikan langkahku.
Ne?”
Aku dan Hye Mi akan memasak makan siang bersama. Kau pergilah keluar bersama Yoona.”
Kenapa dia tidak ikut memasak bersama kalian?”
Aku tidak bisa memasak, oppa.”Kata Yoona dengan malu-malu.
Aku menghela nafas panjang. Ternyata dugaanku benar. Sepertinya Yuri noona ingin menjodohkanku dengan Yoona.
Tiba-tiba, Siwon hyung turun dari lantai dua.
Bagaimana kalau Siwon hyung saja yang mengajak Yoona keluar?”
Heh.. apa maksudmu? Aku akan pergi ke gym. Dan tidak ada satupun yang bisa menghalangiku.” Protes Siwon hyung dan ia segera berjalan menuju pintu.
Kau kan tahu, Kyu. Hyungmu itu tidak suka dengan perempuan. Jadi, mana mau dia mengajak Yoona keluar.” Celetuk Yuri noona.
Siwon hyung tiba-tiba berhenti dan membalikkan badannya. Mukanya terlihat garang,”Kalau kau bilang seperti itu lagi, aku tidak bisa menjamin kau masih bisa memasak besok.” Siwon hyung langsung keluar rumah dan menutup pintu dengan keras. Sepertinya Siwon hyung benar-benar marah. Bahkan, ia memanggil Yuri noona dengan sebuatan kau, padahal, biasanya Siwon hyung sangat hormat pada noona.
Suasana menjadi sangat tegang.
baiklah. Aku akan pergi dengan Yoona.”Aku jadi merasa bersalah. Gara-gara aku, ini semua terjadi. Mianhae, hyung.
Mereka bertiga jadi sumringah. Sampai-sampai mereka tersenyum dengan serempak.
Aku langsung berjalan keluar rumah menuju mobil. Yoona mengikutiku dari belakang. Saat dia masuk ke mobilku, ia menjadi sangat tegang. Mungkin dia malu karena bias satu mobil dengan pria tampan sepertiku. Maaf. Penyakit narsisku kumat.
kita mau kemana?”Tanyaku saat aku tahu kami tidak mempunyai tujuan.
Terserah oppa saja.”Jawabnya malu-malu. Wajahnya menunduk ke bawah. Aku tidak tahu dia melakukan itu karena malu atau karena ada uang yang terjatuh di mobilku sehingga dia mengamatinya sedari tadi.
Terserah kau saja, Yoona. Yang penting jangan ke mall atau salon. Aku alergi dengan tempat itu.”
bagaimana kalau kita ke perpustakaan daerah saja?” Usul Yoona kali ini sambil melihatku.
Namun, saat aku menoleh kearahnya, dia kembali menundukkan kepalanya. Aku memutar bola mataku,”Terserahlah.”
Aku segera memacu mobilku dengan cepat. Aku ingin cepat-cepat mengakhiri acara perjodohan paksa ini. Memangnya ada perjodohan yang tidak dipaksa? Kalau ada, dia pasti senang sekali karena dijodohkan dengan orang yang dicintainya. Huh. Jadi ngelantur. Mianhaeyo.
Saking cepatnya aku memacu mobil, dalam waktu 10 menit kami sudah sampai di perpustakaan daerah yang jaraknya 8km dari rumahku. Saat memasuki ruang perpustakaan aku hanya berputar-putar diantara buku-buku yang disusun rapi pada rak yang panjangnya mencapai 10 meter dan tingginya 2 meter. Sepertinya Yoona senang membaca. Dia sudah mendapatkan buku yang akan dibacanya begitu tiba di ruang perpus.
Aku berjalan menuju bagian sastra. Kulihat ada sebuah novel dengan judul yang menarik. “Kambing Jantan” karya Raditya Dika. Aku hendak mengambil novel itu. Namun, secara bersamaan, ada orang di balik rak itu yang juga hendak mengambil novel itu. Kami sempat saling tarik-menarik novel itu. Namun, aku menyerah dan membiarkan orang itu mendapatkannya. karena penasaran, aku mencoba melihat wajah orang itu dari sela-sela buku.
Hye Rin ssi!” seruku saat berhasil melihat wajahnya.



Yoona’s POV
Hye Rin ssi!” seru seseorang dengan keras sehingga membuyarkan konsentrasiku.
Tapi, sepertinya aku mengenali suara itu. Aku menoleh ke arah asal suara tadi.
Kyu oppa?” Saat aku menoleh, ternyata Kyu oppa sudah bersama seorang wanita. Penampilannya sangat buruk sekali. Dia memakai jaket dan kaos yang lusuh. Celana jeansnya pun sudah robek disana-sini. Aku heran. Kenapa Kyu oppa bisa kenal dengan wanita seperti itu?
Mereka saling berhadapan. Wanita itu menatap Kyu oppa dengan sangat sinis. Lalu, tiba-tiba Kyu oppa memegang tangannya dan menariknya keluar ruang perpus. Aku segera mengikuti mereka berdua. Mereka berdiri dekat rak tas di depan ruang perpus. Aku memutuskan untuk mengamati mereka dari jauh.
Siapa kau? Apa yang kau mau dariku?” Tanya wanita itu memulai pembicaraan.
Kau tahu? Kau makin cantik kalau sedang marah.” Kata Kyu oppa sambil tersenyum manis.
Wanita itu hendak pergi, namun Kyu oppa menarik tangannya.
"Lepaskan aku !"
Kyu oppa melepaskan tangan wanita itu, "mianhae."
Mereka kembali terdiam. Mereka saling bertatapan lama sekali.
Akhirnya aku menemukanmu.”
Memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?”
Tiba-tiba, Kyu oppa mengeluarkan sesuatu dari sakunya,”Ingat dompet ini?” Tanya Kyu oppa sambil memperlihatkan dompetnya.
Wanita itu tersenyum sinis,”kau yang dulu kecopetan. Lau, sekarang apa maumu?”
Gomawo. Itu,kan, yang ingin kau dengar dariku?”
Ne, chonmaneyo.” Wanita itu berjalan menjauh dari Kyu oppa. Namun, Kyu oppa kembali memegangi tangannya. Di saat yang sama, wanita itu melihat kearahku, “Itu. Kau dicari yeojachingumu.”
Kyu oppa menoleh kearahku. Lalu, wanita itu menarik tangannya dengan keras dan berlari pergi dari Kyu oppa.
Hye Rin ssi!” Kyu oppa hendak mengejar wanita itu.
Tidak. Tidak boleh. Aku tidak mau Kyu oppa meninggalkanku sendirian. Aku harus mencegahnya.
Kyu oppa!” panggilku.
Seketika itu juga Kyu oppa menghentikan langkahnya dan berbalik kearahku,”Ada apa?”
Jangan tinggalkan aku!”Kataku dengan sedikit memelas.
Kyu oppa menghela napas panjang,”Baiklah. Ayo sekarang kita pulang!”

-TBC-

Jangan jadi silent reader yah!
Kelanjutan FF ini tergantung pada kalian.
Mohon bantuannya!
Gomawo!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LET’S NOT

Author : reezKyu
Title : let’s not
Main Casts : Cho Kyuhyun, Kim Hye Rin (Original Character)
Other Casts : Oppadeul Super Junior
Genre : Romance
Rating : G
Length : Double shoot
Disclaimer : semua pemain dalam FF ini murni milik keluarga masing-masing, dan milik dari SM entertainment tempat mereka bernaung. Sebenarnya sih lebih tepatnya mereka miliknya Tuhan YME. Author cuman pemilik dari ide cerita dan pembuat dari karakter Kim Hye Rin.
a.n : Annyeong..FF Double shoot pertamaku. Hoho…pengen beut2 buat para readers penasaran. Tapi, berhasil gak yah aku bikin readers sekalian penasaran? Hah!! Kalau gitu, silahkan langsung dibaca saja.
Selamat membaca!! Jangan lupa comment yah!!

Part 1
Kyu’s POV
Bodoh! Pacar macam apa aku ini?! Bagaimana bisa aku membiarkannya sendirian hingga terjadi suatu hal yang membuatnya terbaring tak berdaya di atas kasur rumah sakit. Ia belum membuka matanya sejak seminggu yang lalu. Karena kecorobohanku, ia disini. Karena kebodohanku, Hye Rin begini. Kau tidak pantas menjadi pacarnya, Kyuhyun. Kau tidak layak menjadi kekasihnya jika tidak bisa menjaganya.
Tuhan! Aku mohon padamu! Bukalah mata Hye Rin. Aku ingin melihat tatapan manja dan cerianya yang dulu. Aku tidak tega melihatnya dalam keadaan seperti ini. Aku tidak bisa, Tuhan. Tuhan, aku mohon padamu. Kembalikanlah Hye Rin.
Tanpa sadar, air mataku menetes dan jatuh di punggung tangan Hye Rin yang saat ini tengah ku genggam. Ku rasakan tangannya mulai bergerak.
Hye Rin?”
Tidak ada respon. Mata Hye Rin masih tertutup. Tangannya juga tidak lagi bergerak.
Hye Rin, aku mohon. Bangunlah!!” Aku mengguncang-guncang tubuh Hye Rin yang lemas,” Jangan begini! Aku benci kau yang begini. Kau harus bangun!!! Bangun!!”
Seseorang memegang pundakku dari belakang,”Jangan begitu, Kyu! Kau harus percaya kalau Hye Rin akan bangun. Kau harus menunggunya.” Suara Donghae hyung,”Kau harus menjadi orang pertama yang Hye Rin lihat saat bangun nanti. Tunggulah dia!!”
Donghae hyung berjalan meninggalkanku dan Hye Rin berdua di ruang ICU. Semua member Super Junior, teman-teman dan keluarga Hye Rin menunggu di depan kamar. Mereka berharap, jika aku yang menemani, Hye Rin akan sadar. Tapi, nyatanya tidak. Hye Rin masih belum mau membuka matanya. Ia tidak mau membukanya meskipun aku telah menemaninya selama seminggu penuh disini. Mungkin, Hye Rin masih marah padaku karena kejadian seminggu yang lalu.

Flashback
Album repackage ‘A-CHA’ baru saja dikeluarkan. Kegiatan Super Junior makin padat. Nyanyi sana-sini, acara talkshow, variety show, pokoknya padat sekali sampai rasanya kami tidak punya waktu untuk bernafas.
Banyak yang berkorban demi album ini. Leeteuk hyung kakinya sempat terkilir saat latihan dance, sungmin hyung juga sempat sakit karena kelelahan. Aku pun begitu. Walaupun badanku sama sekali tidak tersakiti, tapi, rasanya hatiku benar-benar sakit. Demi album ini, aku mengorbankan saat-saat kebersamaanku dengan Hye Rin, wanita yang paling aku cinta di dunia ini.
Hye Rin memang bisa mengerti tentang pekerjaanku sebagai penyanyi yang begitu menguras waktu hingga tidak banyak waktu untuk kita dapat saling bertemu atau bermain bersama. Namun, hatiku masih terasa sakit saat aku harus menolak ajakannya untuk berjalan-jalan karena harus perform bersama Super Junior.
Tidak apa-apa, kok. Kita, kan, masih bisa jalan-jalan lain waktu saat kau sudah tidak sibuk.” Begitu kata Hye Rin sambil tersenyum saat aku menolak ajakannya. Walaupun dia berkata seperti itu, tapi aku tahu kalau sebenarnya dia sangat kecewa.
Aku, kan, sudah pernah bilang padamu. Aku akan menerima semua resiko menjadi kekasih seorang penyanyi terkenal sepertimu. Termasuk tidak bisa sering jalan bersama.” Itulah kata-kata yang selalu diucapkan Hye Rin saat aku mulai memasang wajah sedih karena tidak bisa menemaninya jalan-jalan.
Maafkan aku, Hye Rin.”
Hye Rin mengelus kepalaku pelan,”Tidak apa-apa.” Senyuman manisnya selalu muncul setelah berbicara.
Walaupun begitu, ia masih saja sering mengajakku pergi jalan meski ia tahu kalau aku akan menolaknya. Hye Rin masih bisa menerimanya, namun tidak saat dia mengajakku pergi ke makam ayahnya untuk berdoa. Hari itu, tepat 100 hari ayahnya meninggal.
Aku mohon Kyu, ikutlah denganku!” Pinta Hye Rin sambil meneteskan air matanya, “Ini acara yang sangat penting untukku dan keluargaku. Apa kau tidak bisa sekali saja mengorbankan kegiatanmu untuk menemaniku? Sekali saja. Aku mohon.” Matanya penuh harap. Aku benar-benar tidak tega menolak permintaanya. Namun, apa boleh buat. Aku harus tampil di suatu acara penting. Aku tidak bisa menemaninya.
" Mianhae. Aku benar-benar tidak bisa." Kataku sedih. Aku menarik tubuhnya dan memeluknya dengan erat, “Lain kali, aku akan menemanimu jalan-jalan.”
Hye Rin melepaskan pelukanku. Kepalanya tertunduk, “Tidak perlu.” Katanya lirih.
Aku mengangkat wajahnya. Di sudut matanya nampak beberapa bulir air mata. Lalu, ia menarik wajahnya dan kembali tertunduk.
"Aku harus pergi sekarang.” Hye Rin membalikkan badannya dan berjalan dengan lesu menuju mobilnya.
Mianhae, Hye Rin-ah!” Kataku lirih sambil melihat punggungnya yang semakin jauh hingga akhirnya ia masuk ke dalam mobil.
Wajah sedih Hye Rin masih tergambar jelas diingatanku saat aku hendak naik ke atas panggung. Ku coba sekuat tenaga untuk melupakannya sejenak agar aku bisa tampil dengan baik. Aku harus memberikan penampilan terbaikku untuk ELF yang sudah mau datang hari ini.
Super Junior menyanyikan lima buah lagu. Salah satunya, lagu yang berjudul Let’Not yang kunyanyikan bersama Ryeowook dan Yesung hyung. Ini merupakan salah satu lagu yang paling kusukai. Liriknya begitu mendalam dan menyentuh. Saat menyanyikannya pun aku sangat menghayati. Hingga tanpa sadar microphone yang tengan ku pegang tiba-tiba terjatuh dari tanganku. Aku terkejut melihatnya. Aku terdiam melihat mic yang sudah tergeletak di lantai panggung. Tiba-tiba, wajah sedih Hye Rin kembali muncul di pikiranku. Air mata yang berkumpul di pelupuk matanya begitu mengiris hatiku. Aku benar-benar minta maaf, Hye Rin.Tiba-tiba, yesung hyung memberi isyarat padaku untuk mengambil mic dan menyanyikan bagianku.
Setelah selesai menyanyikan lagu Lets Not, aku segera menuju belakang panggung. Entah mengapa, kakiku serasa menyeretku kearah tas dan mengambil handphoneku. Saat kulihat handphoneku, disana ada pemberitahuan adanya 5 missed call dari Soo Hyun hyung, oppa-nya Hye Rin. Buru-buru aku menelepon balik dirinya.
Kyuhyun, akhirnya kau meneleponku.” Kata Soo Hyun hyung buru-buru di ujung telepon.
Ada apa, hyung? Kelihatannya kau sedang terburu-buru?” Tanyaku mulai merasa takut.
Hye Rin… Hye Rin, Kyu.. Dia kecelakaan!!!”
MWO?!!” Kakiku langsung lemas mendengar perkataan Soo hyun hyung. Aku terduduk dilantai. Handphoneku terjatuh dari genggamanku. Air mataku mulai menetes dan semakin deras, “Hye Rin, dia... Karena aku, dia kecelakaan."

Flashback end
Yah ! karena aku, Hye Rin kecelakaan. Andai saja aku mau menemaninya pergi ke makam ayahnya, hal ini tidak akan terjadi. Bodoh!! Pacar macam apa kau ini, Kyu? Kau tidak bisa melindungi orang yang kau cintai. Kau tidak pantas terus memilikinya jika kau tidak bisa melindunginya.
Air mataku kembali menetes. Entah sudah berapa banyak aku mengeluarkan air mata di ruangan ini. Namun, sebanyak apapun air mataku keluar, Hye Rin tetap saja tidak mau membuka matanya dan mengusap air mata dari wajahku.
Aku menangis sangat lama hingga tertidur. Di dalam mimpi, aku bertemu dengan Hye Rin. Ia mengajakku bermain di taman bermain dekat rumahnya. Aku begitu merindukannya. Aku merindukan momen-momen kebersamaan kami yang akhir-akhir ini sudah hamper tidak pernah kami lakukan.
Saat sedang asyik memimpikan Hye Rin, tiba-tiba aku merasakan ada yang mengelus kepalaku lembut. Aku memegangi tangan yang ada dikepalaku. Ku lihat wajah orang pemilik tangan itu.
Hye Rin! Kau sudah sadar?” Seruku bahagia.
Hye Rin terlalu lemas untuk menjawab pertanyaanku sehingga ia hanya tersenyum.
Aku cepat-cepat pergi keluar dan memberi tahukannya pada orang tua Hye Rin dan yang lainnya. Mereka sangat bahagia dan langsung masuk ke dalam kamar.
Syukurlah Hye Rin sudah sadar. Kata dokter, Hye Rin masih butuh dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan. Aku menemaninya selama perawatan untuk menebus kesalahanku tempo hari. Aku sangat senang melihat Hye Rin bisa sembuh dan tersenyum lagi. Aku tidak ingin hye Rin mengalami hal ini lagi dan aku harus kehilangan senyumannya lagi. Dan, yang bisa kulakukan hanya satu.

Hye Rin’s POV
Hari ini aku keluar dari rumah sakit setelah dua minggu berada di rumah sakit karena kecelakaan. Tapi, kenapa Kyu tidak ikut mengantar kepulanganku? Sebaiknya aku meneleponnya.
Hye Rin?” Kata Kyu di ujung telepon.
Kyu, aku sudah keluar dari rumah sakit.” Kataku dengan bersemangat.
Benarkah? Syukurlah kalau begitu.” Walau Kyu mengatakan hal seperti itu, namun dia mengatakannya dengan nada datar.
Apa kau tidak senang dengan kepulanganku?”
Tentu saja aku senang.” Nada Kyu masih begitu datar, “Mianhae, Hye Rin. Aku sibuk.”
Tapi, Kyu….” Kyu segera memutus sambungan telepon. “Kyu kenapa, sih?”
Keesokan harinya, aku pergi ke dorm Super Junior pagi-pagi sekali. Aku ingin membangunkan Kyu. Dia pasti terkejut. Aku juga ingin bertemu dengan oppadeul Super Junior.
Sungmin oppa!!” Sapaku saat sampai di dorm Super Junior.
Sungmin oppa tiba-tiba berlari dan langsung memelukku, “Aku bahagia sekali kau sudah sembuh.”
Aku membalas pelukannya, “Aku juga, oppa. Ngomong-ngomong, apa Kyu sudah bangun ?"
Sungmin oppa melepaskan pelukannya, “Tentu saja belum. Pergilah ke kamarnya dan bangunkan dia!”
Ne, oppa.”
Aku segera berlari menuju kamar Kyuhyun. Saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba pintu terbuka dari dalam. Di depanku Kyuhyun sudah berdiri dengan tatapan datar.
Pagi, Kyu…” Sapaku dengan ceria.
Mian, aku harus pergi.” Kyu berjalan melewatiku dan keluar dari dorm dengan langkah cepat. Ada apa, sih, dengan Kyu?
Kyu tidak menghiraukan kedatanganku dan menganggap seolah-olah aku tidak ada. Bisa dibilang Kyu menghindariku. Hal ini berlangsung selama seminggu. Aku harus menanyakan penyebabnya pada Kyu. Tapi, bagaimana aku bertanya padanya kalau ia tidak menghiraukanku?
Aha! Sebuah ide cemerlang muncul dipikiranku. Cepat-cepat aku mengambil handphoneku dan segera menelepon Kyu.
Yeoboseyo?”
Kyu, tolong aku! Aku dalam bahaya! Aku ada di taman biasa!” Aku cepat-cepat menutup sambungan telepon. Kyu pasti sangat khawatir dan ia pasti akan segera pergi menemuiku. Sebaiknya aku menunggunya di taman.
Hah! Taman ini masih sama seperti terakhir kali aku kesini dengan Kyu. Malam ini langit begitu cerah. Bulan bersinar dengan cerah dan bintang-bintang berkelap-kelip dengan indahnya. Malam yang tepat untuk bertemu dengan Kyu.
Tiba-tiba, terdengar suara langkah orang sedang berlari. Aku menolehkan kepalaku menuju arah suara. Kyuhyun sedang berlari dengan cepat kearahku. Dalam hitungan detik, ia sudah berdiri di depanku.
Ada apa, Hye Rin? Kau bilang kalau kau sedang dalam bahaya ?!" Tanya Kyu terengah-engah.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin bertemu denganmu.” Jawabku polos.
Mata Kyu berubah marah. Ekspresinya begitu menakutkan, "Kau tidak perlu melakukan hal ini hanya untuk bertemu denganku !"Bentak Kyu.
Aku tertunduk, "Mianhae. Habisnya akhir-akhir ini kau seperti menghindariku." Aku melihat wajahnya. Sejenak ekspresi wajahnya berubah melunak, namun kembali serius.
"Jangan lakukan ini lagi! Kau membuatku takut!” Kyu membalikkan badannya dan hendak berjalan pergi.
Dengan cepat aku menarik tangannya dan menahannya agar tidak pergi.
-TBC-

Hah!!
Akhirnya TBC juga..
Gimana? Mau lanjut gak?
Kalau banyak yang mau dilanjut, yah bakal lanjut.
Kalau gak, yah cukup sampai disini.
Ditunggu responnya yah!! xp

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS