Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

LET’S NOT

Author : reezKyu
Title : let’s not
Main Casts : Cho Kyuhyun, Kim Hye Rin (Original Character)
Other Casts : Oppadeul Super Junior
Genre : Romance
Rating : G
Length : Double shoot
Disclaimer : semua pemain dalam FF ini murni milik keluarga masing-masing, dan milik dari SM entertainment tempat mereka bernaung. Sebenarnya sih lebih tepatnya mereka miliknya Tuhan YME. Author cuman pemilik dari ide cerita dan pembuat dari karakter Kim Hye Rin.
a.n : Annyeong..FF Double shoot pertamaku. Hoho…pengen beut2 buat para readers penasaran. Tapi, berhasil gak yah aku bikin readers sekalian penasaran? Hah!! Kalau gitu, silahkan langsung dibaca saja.
Selamat membaca!! Jangan lupa comment yah!!

Part 1
Kyu’s POV
Bodoh! Pacar macam apa aku ini?! Bagaimana bisa aku membiarkannya sendirian hingga terjadi suatu hal yang membuatnya terbaring tak berdaya di atas kasur rumah sakit. Ia belum membuka matanya sejak seminggu yang lalu. Karena kecorobohanku, ia disini. Karena kebodohanku, Hye Rin begini. Kau tidak pantas menjadi pacarnya, Kyuhyun. Kau tidak layak menjadi kekasihnya jika tidak bisa menjaganya.
Tuhan! Aku mohon padamu! Bukalah mata Hye Rin. Aku ingin melihat tatapan manja dan cerianya yang dulu. Aku tidak tega melihatnya dalam keadaan seperti ini. Aku tidak bisa, Tuhan. Tuhan, aku mohon padamu. Kembalikanlah Hye Rin.
Tanpa sadar, air mataku menetes dan jatuh di punggung tangan Hye Rin yang saat ini tengah ku genggam. Ku rasakan tangannya mulai bergerak.
Hye Rin?”
Tidak ada respon. Mata Hye Rin masih tertutup. Tangannya juga tidak lagi bergerak.
Hye Rin, aku mohon. Bangunlah!!” Aku mengguncang-guncang tubuh Hye Rin yang lemas,” Jangan begini! Aku benci kau yang begini. Kau harus bangun!!! Bangun!!”
Seseorang memegang pundakku dari belakang,”Jangan begitu, Kyu! Kau harus percaya kalau Hye Rin akan bangun. Kau harus menunggunya.” Suara Donghae hyung,”Kau harus menjadi orang pertama yang Hye Rin lihat saat bangun nanti. Tunggulah dia!!”
Donghae hyung berjalan meninggalkanku dan Hye Rin berdua di ruang ICU. Semua member Super Junior, teman-teman dan keluarga Hye Rin menunggu di depan kamar. Mereka berharap, jika aku yang menemani, Hye Rin akan sadar. Tapi, nyatanya tidak. Hye Rin masih belum mau membuka matanya. Ia tidak mau membukanya meskipun aku telah menemaninya selama seminggu penuh disini. Mungkin, Hye Rin masih marah padaku karena kejadian seminggu yang lalu.

Flashback
Album repackage ‘A-CHA’ baru saja dikeluarkan. Kegiatan Super Junior makin padat. Nyanyi sana-sini, acara talkshow, variety show, pokoknya padat sekali sampai rasanya kami tidak punya waktu untuk bernafas.
Banyak yang berkorban demi album ini. Leeteuk hyung kakinya sempat terkilir saat latihan dance, sungmin hyung juga sempat sakit karena kelelahan. Aku pun begitu. Walaupun badanku sama sekali tidak tersakiti, tapi, rasanya hatiku benar-benar sakit. Demi album ini, aku mengorbankan saat-saat kebersamaanku dengan Hye Rin, wanita yang paling aku cinta di dunia ini.
Hye Rin memang bisa mengerti tentang pekerjaanku sebagai penyanyi yang begitu menguras waktu hingga tidak banyak waktu untuk kita dapat saling bertemu atau bermain bersama. Namun, hatiku masih terasa sakit saat aku harus menolak ajakannya untuk berjalan-jalan karena harus perform bersama Super Junior.
Tidak apa-apa, kok. Kita, kan, masih bisa jalan-jalan lain waktu saat kau sudah tidak sibuk.” Begitu kata Hye Rin sambil tersenyum saat aku menolak ajakannya. Walaupun dia berkata seperti itu, tapi aku tahu kalau sebenarnya dia sangat kecewa.
Aku, kan, sudah pernah bilang padamu. Aku akan menerima semua resiko menjadi kekasih seorang penyanyi terkenal sepertimu. Termasuk tidak bisa sering jalan bersama.” Itulah kata-kata yang selalu diucapkan Hye Rin saat aku mulai memasang wajah sedih karena tidak bisa menemaninya jalan-jalan.
Maafkan aku, Hye Rin.”
Hye Rin mengelus kepalaku pelan,”Tidak apa-apa.” Senyuman manisnya selalu muncul setelah berbicara.
Walaupun begitu, ia masih saja sering mengajakku pergi jalan meski ia tahu kalau aku akan menolaknya. Hye Rin masih bisa menerimanya, namun tidak saat dia mengajakku pergi ke makam ayahnya untuk berdoa. Hari itu, tepat 100 hari ayahnya meninggal.
Aku mohon Kyu, ikutlah denganku!” Pinta Hye Rin sambil meneteskan air matanya, “Ini acara yang sangat penting untukku dan keluargaku. Apa kau tidak bisa sekali saja mengorbankan kegiatanmu untuk menemaniku? Sekali saja. Aku mohon.” Matanya penuh harap. Aku benar-benar tidak tega menolak permintaanya. Namun, apa boleh buat. Aku harus tampil di suatu acara penting. Aku tidak bisa menemaninya.
" Mianhae. Aku benar-benar tidak bisa." Kataku sedih. Aku menarik tubuhnya dan memeluknya dengan erat, “Lain kali, aku akan menemanimu jalan-jalan.”
Hye Rin melepaskan pelukanku. Kepalanya tertunduk, “Tidak perlu.” Katanya lirih.
Aku mengangkat wajahnya. Di sudut matanya nampak beberapa bulir air mata. Lalu, ia menarik wajahnya dan kembali tertunduk.
"Aku harus pergi sekarang.” Hye Rin membalikkan badannya dan berjalan dengan lesu menuju mobilnya.
Mianhae, Hye Rin-ah!” Kataku lirih sambil melihat punggungnya yang semakin jauh hingga akhirnya ia masuk ke dalam mobil.
Wajah sedih Hye Rin masih tergambar jelas diingatanku saat aku hendak naik ke atas panggung. Ku coba sekuat tenaga untuk melupakannya sejenak agar aku bisa tampil dengan baik. Aku harus memberikan penampilan terbaikku untuk ELF yang sudah mau datang hari ini.
Super Junior menyanyikan lima buah lagu. Salah satunya, lagu yang berjudul Let’Not yang kunyanyikan bersama Ryeowook dan Yesung hyung. Ini merupakan salah satu lagu yang paling kusukai. Liriknya begitu mendalam dan menyentuh. Saat menyanyikannya pun aku sangat menghayati. Hingga tanpa sadar microphone yang tengan ku pegang tiba-tiba terjatuh dari tanganku. Aku terkejut melihatnya. Aku terdiam melihat mic yang sudah tergeletak di lantai panggung. Tiba-tiba, wajah sedih Hye Rin kembali muncul di pikiranku. Air mata yang berkumpul di pelupuk matanya begitu mengiris hatiku. Aku benar-benar minta maaf, Hye Rin.Tiba-tiba, yesung hyung memberi isyarat padaku untuk mengambil mic dan menyanyikan bagianku.
Setelah selesai menyanyikan lagu Lets Not, aku segera menuju belakang panggung. Entah mengapa, kakiku serasa menyeretku kearah tas dan mengambil handphoneku. Saat kulihat handphoneku, disana ada pemberitahuan adanya 5 missed call dari Soo Hyun hyung, oppa-nya Hye Rin. Buru-buru aku menelepon balik dirinya.
Kyuhyun, akhirnya kau meneleponku.” Kata Soo Hyun hyung buru-buru di ujung telepon.
Ada apa, hyung? Kelihatannya kau sedang terburu-buru?” Tanyaku mulai merasa takut.
Hye Rin… Hye Rin, Kyu.. Dia kecelakaan!!!”
MWO?!!” Kakiku langsung lemas mendengar perkataan Soo hyun hyung. Aku terduduk dilantai. Handphoneku terjatuh dari genggamanku. Air mataku mulai menetes dan semakin deras, “Hye Rin, dia... Karena aku, dia kecelakaan."

Flashback end
Yah ! karena aku, Hye Rin kecelakaan. Andai saja aku mau menemaninya pergi ke makam ayahnya, hal ini tidak akan terjadi. Bodoh!! Pacar macam apa kau ini, Kyu? Kau tidak bisa melindungi orang yang kau cintai. Kau tidak pantas terus memilikinya jika kau tidak bisa melindunginya.
Air mataku kembali menetes. Entah sudah berapa banyak aku mengeluarkan air mata di ruangan ini. Namun, sebanyak apapun air mataku keluar, Hye Rin tetap saja tidak mau membuka matanya dan mengusap air mata dari wajahku.
Aku menangis sangat lama hingga tertidur. Di dalam mimpi, aku bertemu dengan Hye Rin. Ia mengajakku bermain di taman bermain dekat rumahnya. Aku begitu merindukannya. Aku merindukan momen-momen kebersamaan kami yang akhir-akhir ini sudah hamper tidak pernah kami lakukan.
Saat sedang asyik memimpikan Hye Rin, tiba-tiba aku merasakan ada yang mengelus kepalaku lembut. Aku memegangi tangan yang ada dikepalaku. Ku lihat wajah orang pemilik tangan itu.
Hye Rin! Kau sudah sadar?” Seruku bahagia.
Hye Rin terlalu lemas untuk menjawab pertanyaanku sehingga ia hanya tersenyum.
Aku cepat-cepat pergi keluar dan memberi tahukannya pada orang tua Hye Rin dan yang lainnya. Mereka sangat bahagia dan langsung masuk ke dalam kamar.
Syukurlah Hye Rin sudah sadar. Kata dokter, Hye Rin masih butuh dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan. Aku menemaninya selama perawatan untuk menebus kesalahanku tempo hari. Aku sangat senang melihat Hye Rin bisa sembuh dan tersenyum lagi. Aku tidak ingin hye Rin mengalami hal ini lagi dan aku harus kehilangan senyumannya lagi. Dan, yang bisa kulakukan hanya satu.

Hye Rin’s POV
Hari ini aku keluar dari rumah sakit setelah dua minggu berada di rumah sakit karena kecelakaan. Tapi, kenapa Kyu tidak ikut mengantar kepulanganku? Sebaiknya aku meneleponnya.
Hye Rin?” Kata Kyu di ujung telepon.
Kyu, aku sudah keluar dari rumah sakit.” Kataku dengan bersemangat.
Benarkah? Syukurlah kalau begitu.” Walau Kyu mengatakan hal seperti itu, namun dia mengatakannya dengan nada datar.
Apa kau tidak senang dengan kepulanganku?”
Tentu saja aku senang.” Nada Kyu masih begitu datar, “Mianhae, Hye Rin. Aku sibuk.”
Tapi, Kyu….” Kyu segera memutus sambungan telepon. “Kyu kenapa, sih?”
Keesokan harinya, aku pergi ke dorm Super Junior pagi-pagi sekali. Aku ingin membangunkan Kyu. Dia pasti terkejut. Aku juga ingin bertemu dengan oppadeul Super Junior.
Sungmin oppa!!” Sapaku saat sampai di dorm Super Junior.
Sungmin oppa tiba-tiba berlari dan langsung memelukku, “Aku bahagia sekali kau sudah sembuh.”
Aku membalas pelukannya, “Aku juga, oppa. Ngomong-ngomong, apa Kyu sudah bangun ?"
Sungmin oppa melepaskan pelukannya, “Tentu saja belum. Pergilah ke kamarnya dan bangunkan dia!”
Ne, oppa.”
Aku segera berlari menuju kamar Kyuhyun. Saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba pintu terbuka dari dalam. Di depanku Kyuhyun sudah berdiri dengan tatapan datar.
Pagi, Kyu…” Sapaku dengan ceria.
Mian, aku harus pergi.” Kyu berjalan melewatiku dan keluar dari dorm dengan langkah cepat. Ada apa, sih, dengan Kyu?
Kyu tidak menghiraukan kedatanganku dan menganggap seolah-olah aku tidak ada. Bisa dibilang Kyu menghindariku. Hal ini berlangsung selama seminggu. Aku harus menanyakan penyebabnya pada Kyu. Tapi, bagaimana aku bertanya padanya kalau ia tidak menghiraukanku?
Aha! Sebuah ide cemerlang muncul dipikiranku. Cepat-cepat aku mengambil handphoneku dan segera menelepon Kyu.
Yeoboseyo?”
Kyu, tolong aku! Aku dalam bahaya! Aku ada di taman biasa!” Aku cepat-cepat menutup sambungan telepon. Kyu pasti sangat khawatir dan ia pasti akan segera pergi menemuiku. Sebaiknya aku menunggunya di taman.
Hah! Taman ini masih sama seperti terakhir kali aku kesini dengan Kyu. Malam ini langit begitu cerah. Bulan bersinar dengan cerah dan bintang-bintang berkelap-kelip dengan indahnya. Malam yang tepat untuk bertemu dengan Kyu.
Tiba-tiba, terdengar suara langkah orang sedang berlari. Aku menolehkan kepalaku menuju arah suara. Kyuhyun sedang berlari dengan cepat kearahku. Dalam hitungan detik, ia sudah berdiri di depanku.
Ada apa, Hye Rin? Kau bilang kalau kau sedang dalam bahaya ?!" Tanya Kyu terengah-engah.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin bertemu denganmu.” Jawabku polos.
Mata Kyu berubah marah. Ekspresinya begitu menakutkan, "Kau tidak perlu melakukan hal ini hanya untuk bertemu denganku !"Bentak Kyu.
Aku tertunduk, "Mianhae. Habisnya akhir-akhir ini kau seperti menghindariku." Aku melihat wajahnya. Sejenak ekspresi wajahnya berubah melunak, namun kembali serius.
"Jangan lakukan ini lagi! Kau membuatku takut!” Kyu membalikkan badannya dan hendak berjalan pergi.
Dengan cepat aku menarik tangannya dan menahannya agar tidak pergi.
-TBC-

Hah!!
Akhirnya TBC juga..
Gimana? Mau lanjut gak?
Kalau banyak yang mau dilanjut, yah bakal lanjut.
Kalau gak, yah cukup sampai disini.
Ditunggu responnya yah!! xp

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

tacycadd mengatakan...

How to play casino games at home
At a casino, you're going to want to learn 화성 출장안마 about the 경산 출장마사지 basic game, and 안성 출장안마 slots, as well as games from 전주 출장샵 your favorite 파주 출장샵 table games. If you want

Posting Komentar