Author : reezKyu
Title : Antara Kyu dan Min
Main Casts : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Kim Hye Rin (Original Character)
Other Cast : Leeteuk Super Junior
Genre : Romance
Rating : PG-15.
Length : oneshoot
Disclaimer : Semua tokoh yang bermain dalam fanfic ini 100% milik keluarga masing-masing. Lebih tepatnya, milik Tuhan YME. Kecuali cerita dan tokoh yang bernama Kim Hye Rin, itu murni buatan author.
a.n : Annyeong.. Akhirnya FF ini aku post juga. Yah, daripada blog ku bolong dan cumin isi angin doang, yah mending aku isi sama FF geje yang sudah lama mendekam di buku catetanku aja. Hehe… yah walaupun agak geje, tapi lumayan lah buat hiburan.
Selamat membaca!! Jangan lupa comment yah!!
Sungmin’s POV
Kenapa, sih, akhir-akhir ini Kyu seperti menjauhiku ? Setiap aku mengajaknya keluar, dia selalu punya alasan untuk menolaknya. Latihan vocal lah, mau nge-gym lah (emangnya Kyu suka nge-gym?). Hah!! Pokoknya ada aja alasannya. Apa dia marah padaku? Tapi, apa kesalahanku?
“Kyuhyunnie!!” Panggilku saat Kyu berjalan melintasiku. Bahkan dia tidak mau menyapaku. Sepertinya ia sedang tergesa-gesa.
“Kau mau kemana lagi?” Tanyaku untuk kesekian kalinya.
“Emh….” Kyu sepertinya sedang mencari alasan lagi.
“Sudahlah! Kalau kau tidak mau mengatakannya padaku, ya sudah!” aku hendak pergi meninggalkannya. Namun, dengan cepat Kyu menarik lenganku. Lalu, ia berdiri di depanku sambil memegangi pundakku.
“Hyung, dengarkan aku! Ada hal penting yang harus kulakukan untuk sementara ini. Aku mohon, mengertilah!”
Aku menatap mata Kyu dalam-dalam. Aku tidak pernah melihat mata Kyu seserius ini sebelumnya. Aku melepaskan tangannya dari pundakku, “Sebegitu pentingkah hal itu sehingga kau mengorbankan kebersamaan kita? Apa hal itu lebih penting dari aku?”
Kyu menundukkan kepalanya, “Ne.” Jawabnya lirih. Kyu kembali menatapku, “Mianhae, hyung. Aku harus pergi.” Kyu berlari dengan cepat dan meninggalkanku yang masih diam di tempat.
♥♥♥
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri agar bisa melupakan masalah tentang Kyu. Sebenarnya, aku tidak berjalan, lebih tepatnya aku naik mobil. Namun, usahaku sepertinya sia-sia saja. Sepanjang jalan aku selalu teringat pada Kyu. Bahkan, toko-toko yang tengah kulewati juga mengingatkanku pada Kyu.
Itu toko sepatu tempat aku dan Kyu bias membeli sepatu. Toko buku itu pernah kami jadikan tempat persembunyian saat kami di kejar-kejar fans. Kami juga pernah merayakan ulang tahun salah satu ELF di restaurant itu. Bahkan di depan restaurant itu saat ini sedang terparkir mobil yang mirip dengan kepunyaan Kyu. Huh!! Kenapa semuanya selalu mengingatkanku pada Kyu?!
Eh, tunggu dulu!! Mobil itu benar-benar mobil Kyu. Yah ! itu plat mobil Kyu. Sedang apa dia disana ? aku segera memarkirkan mobilku di seberang jalan restaurant itu. Tidak lupa aku memakai perlengkapan menyamarku sebelum keluar dari mobil.
Aku memasuki restaurant itu. Berharap aku benar-benar bisa menemukan Kyu disini. Keadaan restaurant sedang sangat penuh oleh pengunjung. Aku segera duduk di tempat duduk kosong yang tersisa, kuamati setiap orang yang ada disini. Tapi, aku tidak menemukan Kyuhyun. Oh ! benar saja ! Kyu pasti sedang menyamar sepertiku. Tadi pagi waktu bertemu denganku, dia memakai…. Aku mencoba mengingat kembali. Yupz ! blazer hitam ! Mataku kembali menyusuri setiap sudut restaurant dan mencari namja yang memakai blazer hitam.
Tidak lama kemudian….
Nah ! itu dia ! Walaupun dia sudah menyamar dengan baik, tapi mataku tidak bisa dibohongi. Rambutnya, perawakannya, tingginya, itu sudah pasti Kyuhyunie. Eitz ! Tunggu dulu ! Siapa yeoja yang sedang duduk di sampingnya ? Kyu tidak pernah mengenalkannya padaku. Apa dia rekan kerja Kyu ? Tapi, dari cara berpakaiannya, dia tidak seperti seorang rekan kerja. Sepertinya, mereka juga sudah akrab sekali. Jangan-jangan, dia adalah yeoja yang dicintai Kyu saat ini ?! Yah ! Kyu pasti sudah jatuh cinta pada yeoja itu. Ahh, Kyu ?! kau tega sekali padaku. Hanya karena yeoja ini kau menjauhiku. Kau lebih memilih jalan-jalan dengan dia daripada aku. Kyu, kau jahat sekali !! Oh, tidak !! Ini semua karena yeoja itu. Kalau Kyu tidak bertemu dengannya, Kyu pasti tidak akan menjauhiku. Aku harus melarang yeoja itu agar ia tidak dekat-dekat lagi dengan Kyu. Yah !! Aku harus melakukannya. Sekarang juga ! Tapi, terlalu banyak saksi disini. Karirku akan hancur kalau orang-orang tahu apa yang kulakukan. Tapi, apa yang harus kulakukan saat ini ?
Saat aku sedang sibuk dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba Kyu meninggalkan yeoja itu sendiri. Sepertinya dia mau ke toilet. Ini kesempatanku. Aku segera menghampiri yeoja itu. Aku menatap tajam yeoja itu saat tepat berdiri di depannya. Yeoja itu juga menatapku. Namun, tatapan yeoja itu benar-benar mengingatkanku pada tatapan polos Kyu saat pertama kali kami bertemu.
Aku mengulurkan tanganku, "Ikutlah denganku !"
“Kemana?” Tanya yeoja itu polos.
“Sudahlah, ikut saja!!” Aku menarik tangan yeoja itu dan membawanya keluar restaurant. Aku mencari empat yang tidak bisa dilihat oleh orang-orang. Lalu, aku menemukan gang sempit yang ada diantara pertokoan. Aku segera membawanya ke gang itu. Setelah memastikan tidak ada orang yang tahu, aku segera menyudutkannya di tembok.
“Siapa kau?” Bentakku.
Yeoja itu tersenyum lalu membungkukkan badannya, “Hye Rin imnida.”
Aku mendengus,”Bukan itu maksudku!!” Bentakku lagi.
“Tadi, kau sendiri yang Tanya siapa…”
" Oke oke, aku langsung saja. Apa hubunganmu dengan Kyuhyun ? "
Yeoja yang bernama Hye Rin itu terkejut saat aku menyebutkan nama Kyuhyun. Lalu, ia memandangi wajahku lekat-lekat. Aku segera mengalihkan wajahku agar tidak ketahuan olehnya siapa aku sebenarnya.
“Kau Sungmin oppa yah?!” Serunya tiba-tiba, “Kyuhyun sering bercerita padaku tentang oppa.”
Kyuhyun sering menceritakan tentangku yeoja ini? Apa yang dipikarkan Kyu sebenarnya?
“Sudahlah! Jawab saja pertanyaanku! Apa hubunganmu dengan Kyu?” Suaraku menggelegar. Aku sendiri bahkan tidak menyangka kalau suaraku bisa begitu menggelegar seperti ini.
“Aku…” Hye Rin berjalan membelakangiku lalu berhenti dan membalikkan badannya, “Aku pinjam Kyuhyun sebentar, yah, oppa!!” Ia membungkukkan badannya lalu berlari meninggalkanku.
Apa maksudnya? Dia bilang dia meminjam Kyu? Berarti dia akan mengembalikannya padaku. Oh, syukurlah. Tapi, siapa sebenarnya dia?
Seharian aku memikirkan perkataan Hye Rin tadi pagi. Apa maksud kata-katanya? Meminjam? Aku tahu, dia pasti membuat Kyu jatuh cinta padanya agar ia bisa memanfaatkan Kyu, dan setelah dia tidak membutuhkan Kyu lagi, dia akan meninggalkan Kyu begitu saja. Ini tidak bisa dibiarkan. Besok, aku harus segera memberitahukannya pada Kyu. Aku jadi tidak sabar menantikan hari esok.
Namun, keesokan harinya, aku segera mengurungkan niatku saat ku lihat Kyu yang keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi dan muka yang ceria. Aku tidak tega menyakiti perasaannya. Aku takut Kyu akan terluka saat mendengar penjelasanku.
“Hyung!” Panggil Kyu dengan ekspresi khawatir.
Aku tersenyum kearahnya, “Sudahlah! Pergi saja!” Aku berjalan melewatinya dan masuk ke dalam kamarku.
“Kyuhyunnie!!” Panggil seseorang diluar. Sepertinya suara Leeteuk hyung. Aku membuka pintuku sedikit agar bisa mengintip. Benar, itu suara Leeteuk hyung. Leeteuk hyung duduk di sofa sedangkan Kyuhyun berdiri di hadapannya.
“Kau akan berkencan dengan Hye Rin yah?” Goda Leeteuk hyung.
Kyuhyun menundukkan kepalanya, “Ne, hyung.” Jawab Kyu malu-malu.
Leeteuk hyung tersenyum melihat Kyu yang tengah malu-malu. Lalu, tiba-tiba ekspresi Leeteuk hyung berubah, “Dia baik-baik saja, kan?” Tanyanya khawatir.
Kyuhyun tersenyum. Namun, senyumannya terlihat sangat dipaksakan, “Ne, hyung. Dia baik-baik saja.”
“Syukurlah!”
“Hyung, aku buru-buru. Aku pergi dulu, yah!” Kyuhyun berlari dengan cepat meninggalkan Leeteuk hyung yang masih memajang ekspresi khawatir.
Kenapa Leeteuk hyung bisa kenal dengan Hye Rin? Karena penasaran, aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.
“Ya! Sungminnie!” Seru Leeteuk hyung saat aku keluar dari kamarku.
Aku segera berjalan kearahnya lalu duduk didepannya. Aku menatapnya tajam.
“Sungminnie, kau membuatku takut!!”
“Hye Rin itu siapa?” Tanyaku cepat. Leeteuk hyung terkejut. Ekspresinya seperti tidak percaya.
“Kenapa kau bisa kenal dengan Hye Rin? Apa hubungan Hye Rin dengan Kyuhyun? Hye Rin itu bagaimana orangnya ? Apa dia baik ? Pasti buruk, kan ? » Aku memberondongnya dengan pertanyaan yang banyak.
Namun, Leeteuk hyung terdiam. Matanya memandang ke lantai. Hidungnya kembang kempis seperti sedang menahan tangis.
“Hye Rin itu adik sepupuku.” Kata Leeteuk hyung akhirnya.
“Lalu, kenapa sepupumu mendekati Kyu?” Tanyaku dengan nada tinggi. Aku menatap Leeteuk hyung tajam. Namun, hyung malah membalas tatapanku dengan mata yang berkaca-kaca. Tatapanku jadi melunak.
“Hye Rin dan Kyuhyun teman satu SMP.” Kata Leeteuk hyung sambil mengusap air mata yang mulai berjatuhan, “Mereka dulu saling menyukai. Namun, tidak ada yang berani mengutarakannya hingga mereka lulus dan tidak pernah bertemu lagi. Aku baru tahu hal ini sebulan yang lalu dan aku mencoba mendekatkan mereka lagi. Seminggu yang lalu, mereka resmi berpacaran setelah Kyu mengutarakan perasaannya pada Hye Rin.” Leeteuk hyung berhenti bercerita untuk mengambil nafas panjang, “Namun, sehari setelahnya, aku dan Kyuhyun mendapat kabar kalau Hye Rin mengidap radang paru-paru akut. Dan, umurnya tidak lama lagi!!”
“Mwo?”
“Oleh karena itu, aku dan Kyuhyun ingin memberikan kenangan yang indah di saat-saat terakhirnya. Jadi, aku mohon padamu. Jangan salah paham, yah!”
Tanpa sadar wajahku sudah basah karena air mata. Jadi, itu maksud Hye Rin. Dia bilang dia meminjam Kyu, karena dia yakin dia tidak akan mungkin bisa memiliki selamanya dan akan mengembalikan Kyu kembali padaku. Ya Tuhan!! Apa yang telah kulakukan? Aku sudah salah paham pada Hye Rin dan berpikir yang tidak-tidak tentangnya. Akulah yang jahat. Aku jahat!!
Aku harus meminta maaf pad Hye Rin. Cepat-cepat aku menekan nomor Hye Rin yang diberikan Leeteuk hyung tadi.
“Yeoboseyo?” Sahut seseorang di ujung telepon.
“Hye Rin?! Ini aku, Sungmin.”
“Oh, Sungmin oppa!!” Dari nada suaranya, sepertinya ia bahagia aku meneleponya, “Ada apa, oppa? Tumben kau meneleponku?”
“Bisakah kita bertemu?” Eh, tunggu! Apa kau sekarang sedang bersama Kyu?”
Hye Rin terdiam sejenak, “Aniyo, oppa.” Aku sendirian. Bertemu? Baiklah!” Jawab Hye Rin dengan bersemangat.
“Hye Rin-ah!” Terdengar sayup-sayup ada yang memanggil Hye Rin disana. Sepertinya itu Kyuhyun.
“Hye Rin, jangan kasih tahu Kyuhyun tentang hal ini, yah!”
“Ne, oppa.”
“Aku tunggu di restaurant kemarin.” Cepat-cepat aku memutus sambungan telepon. Aku tidak ingin Kyu mengetahui hal ini.
7.30pm at restaurant
“Mianhae…” Kataku memulai pembicaraan.
“Untuk apa?”
“Karena aku sudah berpikir yang tidak-tidak tentangmu.”
Hye Rin hanya tersenyum mendengar jawabanku. Senyumannya juga sama seperti senyuman Kyuhyun yang begitu polos, “Tidak apa-apa, oppa.”
“Aku….aku sudah tahu semuanya.” Ucapku ragu-ragu.
Ekspresi Hye Rin berubah terkejut, namun langsung kembali tersenyum, “Benarkah?” Hye Rin menghela nafas panjang, “Aku benar-benar beruntung, yah, oppa?”
“Beruntung? Apa maksudmu? Kau baru saja mendapat kebahagiaan karena bisa bertemu bahkan menjalin hubungan dengan Kyuhyun. Tapi, kebahagiaan itu langsung hilang saat kau tahu kalau kau…”Aku tidak mampu meneruskan kata-kataku saat melihat wajah polos Hye Rin. Wajahnya benar-benar mengingatkanku pada wajah Kyuhyun.
Hye Rin memutar-mutar cangkir kopi yang ada di hadapannya, “kebahagiaan itu tidak hilang, oppa. Tidak akan!! Bahkan saat ini kebahagiaanku bertambah. Karena aku bisa bertemu dengan oppa.” Katanya sambil menerawang ke jendela dengan senyuman manisnya yang belum hilang.
Hye Rin!! Dia benar-benar luar biasa. Dia begitu tegar meskipun ia tahu, ia tidak akan bisa merasakan kebahagiaannya dalam waktu yang lama.
Aku menggenggam sebelah tangannya. Ia menatapku polos, “Adakah yang bisa kulakukan untuk menambah kebahagiaanmu itu?”
“Ada!!” Jawabnya dengan semangat. Dia lalu membuka tasnya dan mengeluarkan secarik kertas, “Besok malam, datanglah ke tempat ini!”
Aku mengambil kertas itu. Ternyata kertas tersebut adalah sebuah denah suatu tempat. Sepertinya aku pernah tahu tempat yang ditunjukkan denah ini. Aku mencoba mengingat-ingat. Oh.. Ini, kan, danau yang pernah ditunjukkan Kyu padaku.
“Apa kau bisa, oppa?” Tanyanya dengan begitu harap.
“Ne, tentu saja.” Tapi, kenapa Hye Rin ingin aku datang kesini? Hah! Ya sudahlah! Yang penting aku nisa menambah kebahagiaannya.
Keesokan Harinya…..
Sesuai permintaan Hye Rin, aku tidak memberitahukan hal ini pada Kyu. Jadi, saat aku hendak pergi, aku memastikan Kyu sedang ada di dorm atau tidak. Kalau sampai aku bertemu dengannya, dia pasti bertanya yang tidak-tidak. Tapi, sepertinya sejak tadi pagi, Kyu sudah tidak ada di kamarnya. Jangan-jangan, ia bersama Hye Rin? Tau ah !! Yang penting sekarang aku harus cepat-cepat berangkat.
Karena tempat itu lumayan jauh dari dorm, aku berangkat lebih awal agar nantinya bisa sampai disana tepat pada waktu yang disebutkan Hye Rin kemarin. Benar saja, saat aku sampai disana, manahari sudah kembali ke rumahnya, maksudku sudah tenggelam.
Tapi, tunggu dulu. Bukankah itu mobil Kyuhyun?! Kenapa dia juga ada disini? Aku kira Hye Rin hanya ingin bertemu denganku saja. Ya sudahlah! Aku juga senang Kyu ada disini. Nanti sekalian aku minta maaf padanya karena sifat kekanak-kanakanku tempo hari.
Letak danaunya berada di tengah hutan. Jadi, untuk menuju kesana, aku harus melewati hutan yang begitu gelap. Sebenarnya aku takut dengan hal semacam ini. Tapi, semua ini kulakukan untuk kebahagiaan Hye Rin.
Aku memandang ke sekelilingku. Hutannya begitu gelap dan menakutkan. Lalu, tiba-tiba mataku dikejutkan dengan jalan setapak menuju tengah hutan yang kanan-kirinya sudah dilengkapi dengan obor-obor yang tengah menyala. Mungkin itu jalan yang sudah disiapkan untukku.
Aku mengumpulkan keberanianku dan mulai menyusuri jalan setapak itu. Terakhir aku kesini tahun lalu. Jadi aku lupa seberapa jauh letak danau itu. Namun, tidak lama kemudian, mulai terlihat ujung jalan setapak ini. Aku mempercepat langkahku.
Yah! Akhirnya aku sampai di danau. Wah!! Aku tidak tahu kalau danau ini begitu indah saat malam hari. Cahaya bulan purnama terpantul dengan jelas di tengah danau. Sekumpulan kunang-kunang juga ikut menikmati pemandangan ini. Mereka menari-nari di sekitar danau sambil memancarkan cahayanya yang terang. Di pinggir danau juga ada beberapa obor yang sudah menyala, menambah keindahan pemandangan danau ini.
Saat menikmati pemandangan yang luar biasa indah ini, kulihat sepasang namja dan yeoja yang sedang duduk berdampingan di pinggir danau sambil menikmati pemandangan. Kyuhyun dan Hye Rin. Hye Rin terlihat tengah menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun. Rasa cemburu tiba-tiba merasukiku. Namun, cepat-cepat kutepis saat kuingat penderitaan yang tengah dialami Hye Rin saat ini. Aku bersembunyi di balik pohon agar tetap bisa mengawasi mereka tanpa mengganggu.
Author’s POV
Sudah sejam Hye Rin dan Kyuhyun menikmati keindahan danau yang begitu luar biasa tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Kyuhyun mengambil kedua tangan Hye Rin dan menggenggamnya saat ia menyadari tangan Hye Rin yang mulai memucat. Kyu menggosok-gosokkan tangannya pada tang Hye Rin yang membeku kedinginanan.
“Sampai kapan kita disini? Lihatlah! Tanganmu sudah membeku. Bibirmu juga sudah mulai membiru. Ayo! Kita pulang saja, yah!”
Hye Rin menegakkan tubuhnya,”Oppa baru saja datang. Masa kita pulang?”
“Oppa? Oppa siapa?”
Hye Rin memandang ke arah pohon tempat persembunyian Sungmin,”Sungmin oppa, keluarlah!” Teriak Hye Rin sekuat tenaga.
Sungmin begitu terkejut mendengar teriakan Hye Rin, “Kenapa Hye Rin bisa tahu kalau aku ada disini?”
Dengan ragu-ragu, Sungmin keluar dari tempat persembunyiannya den melangkan menghampiri Hye Rin dan Kyuhyun.
“Ya! Sungmin hyung! Kenapa kau ikut kesini?” Seru Kyu terkejut.
“Aku yang mengajaknya.” Sahut Hye Rin cepat, “Kemari, oppa! Duduk disebelahku!”
Sungmin menurut dan langsung duduk di sebelah Hye Rin, “Indah sekali pemandangannnya!!” Seru Sungmin sambil memandang ke arah danau.
“Ne.” Jawab Kyu dan Hye Rin bersamaan. Kemudian mereka ikut memandang ke arah danau.
“Gomawo!!” Ucap Hye Rin tiba-tiba. Seketika itu Kyuhyun dan Sungmin memandanginya,”Kalian memberikanku kenangan yang tidak akan kulupakan di hari-hari terakhirku.” Lanjutnya.
“Kau tidak perlu berterima kasih. Aku tidak memberimu apa=apa.” Kata Sungmin sambil masih memandang Hye Rin.
Hye Rin menyandarkan kepalanya di bahu Sungmin, “Tidak, aku harus mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada oppa, karena oppa sudah menjaga Kyuhyun selama aku tidak disampingnya. Dan saat nanti aku pergi, tolong jaga Kyuhyun lahi, yah, oppa!”
Mendengar perkataan Hye Rin barusan membuat Kyuhyun tidak mampu lagi membendung air matanya.
Hye Rin menegakkan tubuhnya dan melirik Kyu, “Kau tidak apa-apa, Kyu?”
Kyuhyun mengenggam tangan Hye Rin erat-erat, “Jangan tinggalkan aku lagi. Kita baru saja bertemu. Masa kau harus pergi lagi? Aku mohon!! Tetaplah disini bersamaku.”
Hye Rin melepaskan tangannya dari genggaman Kyuhyun, “Aku akan terus bersamamu, Kyu. Disana!” Hye Rin menunjuk ke arah hati Kyuhyun, “Di hatimu.”
Mendengar percakapan Hye Rin dan Kyuhyun membuat Sungmin menetaskan air mata. Begitu peka telinga Hye Rin hingga ia mampu mendengar suara tetesan air mata yang jatuh di lengan Sungmin.
Hye Rin memutar tubuhnya menghadap Sungmin, “Kenapa oppa menangis juga?” Tanya Hye Rin sedih.
Sungmin mengusap air matanya, “Tidak. Aku tidak menangis.”
Hye Rin tersenyum lalu kembali memandang ke arah danau yang keindahannya masih belum berkurang, Aku yang mau pergi, malah kalian yang menangis. Sudahlah! Aku mengajak kalian kesini untuk menikmati pemandangan yang luar biasa ini, bukan untuk menangis berjamaah.”
Kyuhyun menyeka air matanya dan kembali memandangi danau. Diikuti pula oleh Sungmin. Mereka menikmati pemandangan yang luar biasa itu dalam waktu yang lama. Bulan masih menemani bertiga sambil terus memancarkan cahayanya yang begitu terang. Kunang-kunang pun masih belum lelah menari-nari di pinggir danau.
“Hah!” Hye Rin menghela nafas panjang, “Aku lelah” Hye Rin menyandarkan kepalanya di bahu Kyunyun.
“Kalau begitu, ayo kita pulang!” Ajak Kyu.
“Tidak mau. Aku masih mau disini.”
Kyuhyun tidak bisa menolaknya, ia kembali memandangi pemandangan danau. Hye Rin begitu lelah hingga ia tertidur di pundak Kyuhyun. Hye Rin tidur dengan tenang dan damai. Nafasnya mulai memendek hingga akhirnya terhenti. Senyuman manis dan polos terpajang di wajahnya yang sudah tak bernyawa. Hye Rin pergi sambil membawa sejuta kebahagiaan yang takkan pernah ia lupakan.
The End
0 komentar:
Posting Komentar