Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pengunaan Tanda Baca Dalam EYD


PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM EYD

Penggunaan Tanda baca dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena sering kali kita merasa kebingungan dengan penggunaan tanda baca dalam sebuah kalimat. Terdapat 10 tanda baca yang merupakan dasar dalam sebuah penulisan kalimat, yaitu :

1.Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan merupakan kalimat seruan atau pertanyaan, juga digunakan dibelakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar atau huruf, untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu, juga digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka serta digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

2.Tanda koma (,)
Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, juga digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan, serta digunakan untuk untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

3.Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara dan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

4.Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

5.Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris. Tanda hubung juga digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata berulang. .
6.Tanda Pisah (—)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar kalimat. Tanda pisah juga menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

7.Tanda Tanya (?)
Tanda Tanya digunakan pada akhir kalimat Tanya dan digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan kalimat yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

8.Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah.

9.Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat dan juga digunakan sebagai pengganti kata atau dan tiap.
10.Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Tanda penyingkat gigunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Source :http://nennoadhis.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-Macam Kalimat

Kalimat dibagi menjadi beberapa macam sebagai berikut:
• Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber-
Contoh : Ibu memasak bubur untuk nenek
Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja di-
Contoh : Bubur untuk nenek dimasak oleh ibu
• Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak langsung
Kalimat Langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan orang dan pada bagian kutipan berupa kalimat tanya dan kalimat perintah menggunakan tanda petik (“…”).
Contoh : Ibu berkata, “Andi, jangan bermain terus, kamu harus belajar !”

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali kepada orang lain yang pada bagian kutipan berubah menjadi kalimat berita.
Contoh : Kakak berkata aku harus rajin belajar.

• Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal di bagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Kalimat tunggal sederhana adalah kalimat tunggal terdiri dari kata yang menduduki jabatan subjek, predikat dan objek.
Contoh : Bapakku membaca koran
2. Kalimat tunggal luas adalah kalimat tunggal yang di samping terdiri atas kata yang menduduki fungsi sebagai subjek, predikat, dan objek yang terdapat unsur perluasan pada kalimat.
Contoh : Kemarin ibu berbelanja sayuran di pasar

• Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua struktur kalimat yaitu kalimat dasar atau lebih.
Kalimat Majemuk dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Kalimat Majemuk Setara (koordinasi) adalah penggabungan dua kalimat atau lebih yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
3. Kalimat Majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara.
Contoh: Andi bermain dengan budi.
• Kalimat efektif adalah kalimat yang menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca .

Ciri-ciri kalimat efektif: 
1. kesepadanan struktur
2. keparalelan bentuk
3. ketegasan makna
4. kehematan kata
5. kecermatan penalaran
6. kepaduan gagasan
7. kelogisan bahasa

• Kalimat Berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Kakakku akan pergi ke Semarang 
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Adikku bukan anak yang bodoh.

• Kalimat Perintah adalah kalimat yang berisi perinta kepada orang lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan tanggapan sesuatu.
Contoh : Cepatlah kamu makan!

• Kalimat Tanya adalah suatu kalimat yan g mengandung pertanyaan tentang yang belum diketahui.
Contoh : Dimana kakakku sekarang?


source: http://veragustin.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS ATAU BENTUK KARYA TULIS ILMIAH


Karya tulis ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian (bahasa) dan kajiannya. Dari segi bentuk penyajiannya, sebagian karya tulis ilmiah memang disajikan ilmiah teknis yang umumnya dipahami oleh kalangan tertentu. Karya tulis seperti ini disebut karya tulis ilmiah akademis atau pendidikan. Biasanya karya tulis seperti ini dimaksudkan untuk keVpentingan akademis. Sebagian lagi ditulis untuk kepentingan publikasi yang dapat dipahami oleh banyak orang. Karya tulis ini tidak terlalu banyak menggunakan istilah teknis dan menggunakan bahasa yang familiar dan populer. Karya tulis ilmiah semacam ini disebut karya tulils ilmiah populer. Sedangkan dari segi kajiannya, karya tulis ilmiah dapat diangkat dari penelitian ilmiah yang dilakukan. Tetapi sebagian lagi tidak berasal dari penelitian ilmiah, tetapi hanya gagasan konseptual atau telaah kritis.

Menurut Takedogawa, karya tulis ilmiah terbagi atas Artikel Ilmiah Popular, Artikel Ilmiah, Disertasi, Tesis, Skripsi, Kertas Kerja, Makalah. Karya tulis ilmiah ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Semisal dalam perkuliahan kta sering menggunakan makalah sebagai salah satu tugas mata kuliah. Makalah ini merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah. Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi apabila suatu karya tulis tertentu memenuhi kriteria sebuah karya tulis ilmiah maka ia dapat dimasukkan kedalam jenis karya ilmiah

A. MAKALAH
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering sekali digunakan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

Makalah menurut Mardanu adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu. Sebagai tulisan ilmiah, makalah mempergunakan proses berpikir ilmiah dalam pembahasan pokok masalahnya, sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah terdapat pada makalah tersebut.

Merdanu (dalam http://mrdanu.blogspot.com) menambahkan bahwa proses berpikir ilmiah terdiri atas (1) identifikasi masalah, (2) pembatasan masalah, (3) penyusunan hipotesis, (4) pengujian hipotesis, dan (5) penarikan simpulan. Kelima proses berpikir ilmiah tersebut nanti akan diuraikan penempatan dan penggunaannya dalam sistematika makalah.

Dilihat dari cara berpikir, makalah dapat dibedakan menjadi dua macam : makalah hasil berpikir deduktif dan makalah hasil berpikir induktif. Makalah hasil berpikir deduktif membahas masalah atas dasar kajian teori tertentu. Hal itu berbeda dengan makalah hasil berpikir induktif. Makalah jenis ini membahas masalah dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta dan data dari pengamatan di lapangan. 

B. SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. 

Menurut UPI (dalam http://www.cs.upi.edu.com) Skripsi adalah karya tulis resmi akhir mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan akademik mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian bidang studi (baik pendidikan maupun non kependidikan).
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. 

C. Tesis
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi tertentu. Tesis disusun oleh kandidat Magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar Magister. (Panduan Tesis PSMP UNTAR, 2008:1).

Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

D. DISERTASI
Menurut Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) disertasi ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.


E. Artikel Ilmiah
Menurut Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED (2008 : 85) artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan / pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas atau publik.

Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian, hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas tersebut.

F. Artikel Imiah Populer
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Menurut Takedogawa (dalam http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com ) dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

G. Kertas Kerja
Menurut Takedogawa (dalam http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com ) Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

H. Resensi
Resensi ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.

I. Kritik
Menurut Curtis (1996 : 284) kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kritik dari bahasa Yunani kritikos yang berarti `hakim’. Kritik sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.

J. Esai
Menurut Wikipedia (dalam http://id.wikipedia.org) Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Esai semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.

K. Laporan
Laporan menurut Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.

source :http://umanradieta.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS